Sejinak-jinak hewan piaraan, tetap mempunyai naluri alamnya untuk
menyerang siapa pun yang dianggapnya sebagai musuh atau pengancam
jiwanya. Tidak terkecuali, pemiliknya yang mungkin sudah memelihara
beberapa tahun.Baik anjing, kucing, reptil, dan sebagainya, berpotensi
untuk menggigit manusia.
Yang perlu diwaspadai adalah efek dari gigitan tersebut. Anjing, yang
lebih sering menggigit, mempunyai andil dalam penyebaran rabies kepada
siapa pun yang digigitnya. Gigitan kucing juga mampu menimbulkan
infeksi. Hewan lain mempunyai efek gigitan sesuai dengan jenisnya.
Hanya saja, kadang seseorang kebingungan terhadap tindakan
pasca-gigitan. Ada yang membiarkannya, bahkan tidak sedikit yang sangat
panik. Buat Anda yang digigit hewan piaraan Anda, berikut ini tips
pertolongan pertama yang bisa Anda terapkan:
Jika gigitan hanya menghasilkan luka ringan dan tanpa indikasi rabies atau virus lain, cukup cuci luka tersebut dengan
sabun dan air. Krim antibiotik bisa dipakai untuk mencegah infeksi. Setelah itu, tinggal Anda tutup dengan perban yang bersih.
Saat gigitan hewan begitu dalam sampai mengoyak daging Anda dan
memunculkan pendarahan, segera ambil kain bersih untuk menekan luka
tersebut. Tujuannya, agar pendarahan berhenti. Tapi, jangan berhenti
sampai di situ. Segera periksakan diri Anda ke dokter atau rumah sakit
untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
- Luka gigitan hewan yang terindikasi rabies
Dugaan binatang terindikasi rabies, biasanya dilihat apakah hewan
tersebut diimunisasi rabies atau tidak. Jika ada indikasi rabies dan
hewan itu sempat menggigit Anda, maka jangan tunda untuk segera ke rumah
sakit untuk mendapat pertolongan secepatnya.
Hewan peliharaan perlu disuntik tetanus-diphtheria setiap sepuluh
tahun. Hewan yang bisa menularkan rabies bisa ditemukan pada rakun,
bajing, rubah, kelelawar,
kucing, dan anjing. Untuk kelinci, tupai, dan binatang pengerat lainnya termasuk hewan yang jarang membawa virus rabies.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar