Para ilmuwan memperingatkan bahwa ibu hamil yang terserang flu babi,
beresiko keguguran lima kali lipat lebih tinggi bila dibandingkan dengan
ibu hamil yang tidak mengidap flu babi.
Para peneliti dari Universitas Oxford pun mendesak para wanita hamil
untuk segera mendapat imunisasi flu. Apalagi saat ini akan memasuki
musim dingin, di mana flu bisa sangat mudah menyerang siapa saja. Flu
babi yang dimaksud adalah jenis flu yang sempat menjadi pandemi di tahun
2009 sampai tahun 2010.
Studi ilmiah ini melibatkan 256 wanita hamil yang
telah tertular virus flu babi antara bulan September 2009 – Agustus
2010. Tujuh di antaranya mengalami keguguran, sementara 3 bayi lain
meninggal sesaat setelah dilahirkan. Ini setara dengan adanya 39 bayi
meninggal (baik keguguran maupun meninggal sesaat setelah lahir) di
antara 1.000 wanita hamil yang terinfeksi, sedangkan pada 1.000 wanita
yang tidak terinfeksi hanya ada 7 kasus kematian bayi.
Dr.Martin Knight mengatakan bahwa hasil dari studi ilmiah ini menunjukkan bukti baru bahwa flu babi atau yang sering disebut H1N1 ini benar-benar berpengaruh pada kehamilan, bahkan meningkatkan resiko kematian pada bayi.
“Dengan mendapat imunisasi flu, wanita hamil dapat mencegah resiko
buruk dari flu babi, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi sang bayi,”
kata Dr.Martin Knight seperti yang dikutip Sidomi News dari Daily Mail.
Flu babi sendiri memiliki gejala yang mirip dengan demam biasa.
Penderitanya akan mengalami demam tinggi (lebih dari 38°C), nyeri otot,
sakit tenggorokan, dan umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu
1 minggu tanpa perawatan spesialis.
Kekebalan wanita biasanya menurun ketika ia sedang hamil. Hal ini membuat mereka mudah terserang penyakit, termasuk flu babi.
Janet Scott, peneliti dari Sands (Stillbirth and Neonatal Death
Charity) mengatakan pada BBC bahwa mungkin ada banyak wanita hamil yang
tidak sadar bahwa flu bisa beresiko bagi bayi mereka. Namun imunisasi
awal bisa mencegah kemungkinan buruk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar