Bulan puasa tinggal menghitung hari. Biasanya konsumsi daging di
bulan suci umat Islam ini cukup tinggi, terutama untuk daging ayam.
Hati-hati, jangan sampai Anda memilih ayam yang dijual sudah dalam
keadaan menjadi bangkai. Atau, sekarang dikenal dengan istilah ayam
tiren (mati kemarin). Bagi umat Islam, daging seperti ini tidak
berstatus halal.
Ayam, dalam keadaan menjadi bangkai, penuh dengan mikroba penyakit.
Saat ditawarkan, biasanya penjual menambahkan pewarna, antibau, dan
kemungkinan menambahkan formalin agar lebih awet. Dalam jangka panjang, mengonsumsi makanan
seperti ini menimbulkan keluhan yang serius terhadap kesehatan, seperti
halnya kanker. Jangka pendeknya, umumnya menimbulkan diare yang
berlebihan.
Ayam tiren bisa dilihat dari ciri-ciri yang tampak. Seperti aroma
agak amis, warna daging kebiruan, pucat dan tidak segar, atau potongan
pada leher ayam tidak lebar. “Juga terdapat bercak-bercak darah pada
bagian kepala atau leher ayam, serta harganya lebih murah,” jelas Cecep
Mansyur, Kepala Bidang Peternakan DPKP Kota Sukabumi, seperti dikutip
Yahoo News.
Berkebalikan dengan itu, daging ayam yang baik memiliki tampilan yang
segar, tidak bau, berwarna putih dan bersih, dan tidak terdapat bercak
darah pada daging. Jika menemui daging dengan indikasi ayam tiren, saran
Cecep, sebaiknya jangan dibeli agar tidak mengganggu kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar