Saatnya bagi perokok aktif untuk membuka hati lebih lebar. Asap rokok, selain membahayakan paru-paru
perokok pasif, ternyata juga menimbulkan resiko gangguan pendengaran
bagi mereka. Efek buruk ini dipelajari oleh peneliti dari New York
University School of Medicine terhadap 1.500 pemuda berusia 12-19, dalam
riset gizi dan nutrisi nasional tahun 2005-2006.
Remaja yang sering menghisap asap rokok dari perokok aktif,
memiliki risiko dua kali lipat mengalami gangguan pendengaran. Dalam
riset tersebut para remaja diuji darahnya untuk mengetahui kadar zat
continine yang merupakan pecahan nikotin, salah satu racun pada rokok.
Juga, kemampuan pendengaran mereka turut diperiksa.
Ternyata, ditemukan fakta terjadi permasalahan pada koklea telinga
yang mengganggu fungsi pendengaran. “Ini jenis gangguan pendengaran yang
biasanya terjadi akibat faktor usia atau dialami anak yang lahir
dengan tuli bawaan,” kata Dr Michael Weitzman dalam jurnal Archives of
Otolarygonology, sebagaimana dikutip YahooNews. Koklea adalah organ
dalam telinga yang memiliki kemampuan untuk mengirim pesan ke syaraf
pendengaran dan otak.
Meski kasus ini baru diujikan kepada remaja, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa asap rokok memiliki implikasi terhadap kesehatan masyarakat. Mereka yang bukan perokok aktif, turut merasakan akibat negatif rokok karena tanpa sengaja menghisap asapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar