Ternyata bukan orang Indonesia saja yang percaya dengan pengobatan
ala dukun. Di Rusia, bahkan lebih parah. Menurut survey yang dilakukan
tahun lalu, warga Rusia yang berobat ke dokter hanya 44 persen. Sisanya
menggunakan jasa dukun.
Sebuah penelitian terbaru di Rusia mengatakan, hanya sekitar 44
persen warga Rusia yang pergi ke dokter tahun lalu, tetapi yang lebih
menarik daripada itu adalah ketika orang-orang Rusia itu mencari
pengobatan, mereka biasanya mencari pengobatan alternatif.
Sama dengan di Indonesia, dukun di sana juga menggunakan mantra untuk
pengobatan. Namun tidak melulu berbau klenik, sebagian dukun Rusia juga
ada yang menggunakan jamu-jamu. Tentu saja, kalau yang terakhir ini lebih masuk akal.
Fantastisnya, jumlah dukun di Rusia mencapai 800 ribu orang. Jumlah
ini melebihi dokter formal yang tersedia. Dan, 300 warga Moskow lebih
suka mendatangi dukun daripada dokter.
Ternyata, antara dokter dengan dukun di Rusia saling bekerja sama.
Menurut Daria Minerova, seorang dukun tenung, para dokter resmi biasa
mendatanginya ketika lepas tangan saat menyembuhkan pasien. Misalnya,
ketika diagnosa
pasien dan pengobatannya sudah tepat ternyata belum sembuh, dokter
meminta dukun untuk menghilangkan pengaruh buruk pada pada pasien
mereka.
“Teman saya punya anak, umurnya tiga tahun. Ketika berumur setahun,
ia sakit. Para dokter tidak bisa mengobatinya dengan memberinya pil
atau lainnya. Mereka menyarankannya agar pergi ke dukun yang memberi
mantra supaya penyakitnya hilang. Dan anaknya sembuh,” ujar Belorysova,
seorang guru, seperti dikutip VOA News.
Pelayanan kesehatan di Rusia, menurut Belorysova, kurang bagus
meskipun diberikan secara cuma-cuma. Pergi ke dukun pun juga murah.
Hanya saja, ada faktor ketakutan ketika warga Rusia ingin berobat ala
barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar