Kamis, 06 September 2012

Degenerasi Kulit Dapat Berawal dari Ruang Ber-AC

Berada di ruangan dengan pendingin udara (AC) sungguh menyejukkan. Sekali pun panas cukup terik, kesejukan AC bisa mendinginkan hawa gerah. Tapi, kalau Anda terlalu bergantung pada udara AC setiap saat, justru dapat merugikan kesehatan.
Dasar kerja AC adalah menarik kelembaban udara di sekelilingnya dan menggantinya dengan udara yang lebih sejuk. Tapi, AC tidak pandang bulu ketika menarik kelembaban. Kulit manusia — yang juga memiliki kelembaban — turut diserap oleh AC. Tidak heran, jika lantas  seseorang berada di dalam ruang ber-AC mengalami kulit kering.
Kulit kering berefek pada munculnya rasa gatal, yang jika dibiarkan bisa bertambah parah. Kulit mengelupas dan pecah-pecah adalah contoh lain dari keburukan udara AC. Lapisan luar epidermis kulit turut menjadi tipis dengan hilangnya kelembaban. Apalagi, hilangnya kelembaban kulit berarti juga menguapnya air yang diperlukan aliran darah. Kulit lantas tak mampu lagi mempertahankan elastisitasnya. Anda pun lebih cepat terlihat tua jika terlalu rutin di ruang ber-AC.
Proses degenerasi kulit juga berlangsung cepat dengan adanya pergantian suhu yang ekstrim. Yaitu, dari ruang ber-AC ke luar ruangan, atau sebaliknya. Pergeseran mendadak ini mengagetkan tubuh, termasuk kulit wajah. Degenerasi kulit turut didukung oleh polusi, perubahan cuaca, kebiasaan makan, dan gaya hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar