Berada di ruangan dengan pendingin udara (AC) sungguh menyejukkan.
Sekali pun panas cukup terik, kesejukan AC bisa mendinginkan hawa gerah.
Tapi, kalau Anda terlalu bergantung pada udara AC setiap saat, justru
dapat merugikan kesehatan.
Dasar kerja AC adalah menarik kelembaban udara di sekelilingnya dan
menggantinya dengan udara yang lebih sejuk. Tapi, AC tidak pandang bulu
ketika menarik kelembaban.
Kulit manusia — yang juga memiliki kelembaban — turut diserap oleh AC.
Tidak heran, jika lantas seseorang berada di dalam ruang ber-AC
mengalami kulit kering.
Kulit kering berefek pada munculnya rasa gatal, yang jika dibiarkan
bisa bertambah parah. Kulit mengelupas dan pecah-pecah adalah contoh
lain dari keburukan udara AC. Lapisan luar epidermis kulit turut menjadi
tipis dengan hilangnya kelembaban. Apalagi, hilangnya kelembaban kulit
berarti juga menguapnya air yang diperlukan aliran darah. Kulit lantas
tak mampu lagi mempertahankan elastisitasnya. Anda pun lebih cepat
terlihat tua jika terlalu rutin di ruang ber-AC.
Proses degenerasi kulit juga berlangsung cepat dengan adanya
pergantian suhu yang ekstrim. Yaitu, dari ruang ber-AC ke luar ruangan,
atau sebaliknya. Pergeseran mendadak ini mengagetkan tubuh, termasuk
kulit wajah. Degenerasi kulit turut didukung oleh polusi, perubahan
cuaca, kebiasaan makan, dan gaya hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar