Selasa, 04 September 2012

Anak Banyak Tidur: Mengurangi Resiko Obesitas

Banyak yang mengatakan bahwa apabila terlalu banyak menghabiskan waktu untuk tidur, maka akan meningkatkan resiko obesitas alias kelebihan berat badan. Ungkapan tersebut ternyata tidak berlaku untuk anak-anak. Sebuah studi penelitian baru mengatakan bahwa anak-anak yang waktu tidurnya tidak cukup, resiko untuk terserang obesitas lebih besar.
Namun sebaliknya apabila mereka memiliki lebih banyak waktu untuk tidur, resiko obesitas tersebut sangat kecil kemungkinannya. Para peneliti juga mengemukakan bahwa kurang tidur akan menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, yaitu terlihat pada komposisi tubuh.

Rachel Taylor, seorang Profesor asosiasi penelitian di University Of Otago di Dunedin, New Zealand melakukan riset penelitian terhadap 244 anak yang berusia 3 – 7 tahun. Setiap 6 bulan, anak-anak tersebut diukur berat badannya, tinggi, indeks massa tubuh, dan komposisi tubuhnya. Waktu tidur mereka juga dicatat. Untuk menilai tingkat aktivitas mereka, anak-anak mengenakan accelerometer yaitu alat untuk memantau gerak tubuh.
Setelah penelitian selesai dilakukan, dari data yang tercatat mengatakan bahwa rata-rata waktu tidur anak-anak per hari adalah 11 jam. Mereka yang waktu tidurnya kurang dari itu mengalami peningkatan resiko indeks massa tubuh yang lebih tinggi saat mereka berbalik 7 tahun. Sedangkan yang berumur 3 – 5 tahun, tambahan jam tidur setiap malamnya, ternyata justru mampu mengurangi resiko obesitas pada usia 7 tahun nanti.
Rachel Taylor dan rekan-rekannya yang ikut berpartisipasi dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tidur merupakan peran penting dalam membentuk komposisi tubuh anak-anak. Kurangnya waktu tidur dalam kurun waktu yang lama justru akan menyebabkan anak-anak lebih banyak makan dan kurang olahraga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar