Banyak yang mengatakan bahwa apabila terlalu banyak menghabiskan
waktu untuk tidur, maka akan meningkatkan resiko obesitas alias
kelebihan berat badan. Ungkapan tersebut ternyata tidak berlaku untuk
anak-anak. Sebuah studi penelitian baru mengatakan bahwa anak-anak yang waktu tidurnya tidak cukup, resiko untuk terserang obesitas lebih besar.
Namun sebaliknya apabila mereka memiliki lebih banyak waktu untuk
tidur, resiko obesitas tersebut sangat kecil kemungkinannya. Para
peneliti juga mengemukakan bahwa kurang tidur akan menimbulkan efek
negatif bagi kesehatan, yaitu terlihat pada komposisi tubuh.
Rachel
Taylor, seorang Profesor asosiasi penelitian di University Of Otago di
Dunedin, New Zealand melakukan riset penelitian terhadap 244 anak yang
berusia 3 – 7 tahun. Setiap 6 bulan, anak-anak tersebut diukur berat
badannya, tinggi, indeks massa tubuh, dan komposisi tubuhnya. Waktu
tidur mereka juga dicatat. Untuk menilai tingkat aktivitas mereka,
anak-anak mengenakan accelerometer yaitu alat untuk memantau gerak tubuh.
Setelah penelitian selesai dilakukan, dari data yang tercatat
mengatakan bahwa rata-rata waktu tidur anak-anak per hari adalah 11 jam.
Mereka yang waktu tidurnya kurang dari itu mengalami peningkatan resiko
indeks massa tubuh yang lebih tinggi saat mereka berbalik 7 tahun.
Sedangkan yang berumur 3 – 5 tahun, tambahan jam tidur setiap malamnya,
ternyata justru mampu mengurangi resiko obesitas pada usia 7 tahun
nanti.
Rachel Taylor dan rekan-rekannya yang ikut berpartisipasi dalam
penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tidur merupakan peran penting
dalam membentuk komposisi tubuh anak-anak. Kurangnya waktu tidur dalam
kurun waktu yang lama justru akan menyebabkan anak-anak lebih banyak
makan dan kurang olahraga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar