Di Indonesia, tradisi khitan atau sunat sudah menjadi bagian dari
kebiasaan masyarakat. Bahkan, dianggap tabu jika ada orang dewasa
ternyata belum disunat kemaluannya. Sunat, atau dalam bahasa medisnya
disebut sirkumsisi, adalah pemotongan sedikit kulup yang ada di kemaluan pria. Dalam Islam, setiap pemeluk laki-laki wajib melakukan sunat.
Temuan baru menyatakan, sunat mampu mengurangi risiko penularan
penyakit HIV/AIDS sampai 60 persen. Pada ujicoba di Kenya, Uganda, dan
Afrika Selatan di tahun 2006, penularan HIV bisa ditekan sampai
separuhnya dengan sunat. Sunat ibarat memberikan “vaksin” dengan jalan
operasi kecil. Biayanya murah dan berlangsung cukup cepat.
“Sunat merupakan pencegahan yang sederhana, murah, hanya memakan
waktu 20 menit dan dilakukan sekali seumur hidup,” ujar David Lewis dari
University of the Witwatersrand, Afrika Selatan.
Keefektivan sunat ini lantas menjadi bagian dalam kampanye kesehatan
di negera-negara sub-Afrika. Di sana ada 33 juta jiwa yang sepertiganya
pengidap HIV/AIDS. Informasi dari Badan Dunia Pencegahan AIDS
mengatakan, lebih dari 13 negara saat ini telah melakukan lebih dari 175
ribu prosedur sirkumsisi pertengahan 2010 lalu.
Meski sudah disunat, bukan berarti bebas melakukan seks bebas. Seks
seperti itu tetap berisiko menularkan HIV/AIDS. Tetap lakukan seks aman
dan setia dengan pasangan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar