Jumat, 07 September 2012

Senyum Tulus Bawa Kebaikan

Senyuman itu ternyata membawa kebaikan. Aktivitas ini bukan hanya menyunggingkan ujung bibir ke atas. Setelah diteliti, senyuman mampu membangkitkan energi bawah sadar manusia. Jika dilakukan dengan tulus, maka orang yang tersenyum seakan melihat dunia ini serasa lebih terang.
Adalah Marianne La France, profesor ilmu psikologi dari Yale University, yang meneliti seluk beluk senyuman. Dia meneliti senyum dilihat dari ilmu biologi dan antropologi. Dalam bukunya, Lip Service, dibeberkannya beberapa fakta tentang senyuman yang ditemukannya.
Saat seseorang tersenyum, biasanya itu akan mengundang lawan bicaranya juga turut tersenyum. Bentuk senyuman tersebut akan menyenangkan hati kedua belah pihak. Di sini, seolah ada transfer perasaan senang dari satu orang kepada orang lain.
Senyum tulus dan palsu bisa dengan mudah dibedakan. Cukup amati otot mukanya (orbicularis oculi). Orang yang benar-benar senyum dengan tulus, ada kontraksi di sekitar mata. Kalau otot mukanya cenderung diam, maka dia memalsukan senyumannya. Kedua jenis senyuman ini dibedakan dengan jalur syaraf yang berbeda.
Dalam penelitian yang dilakukan pada 230 pemain baseball terkait senyuman, didapatkan hasil, bahwa orang yang sering tersenyum dengan lepas mempunyai harapan hidup 4,9 tahun lebih lama dari yang sedikit tersenyum. Dan, mereka juga memiliki harapan hidup tujuh tahun lebih lama dari yang tidak pernah tersenyum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar