Jumat, 07 September 2012

Bekam Dapat Hilangkan Racun dalam Darah

Bekam adalah metode pengobatan yang kadang masih kontroversial dalam medis modern. Proses terapi bekam memang berbeda dengan gaya medis konvensional yang lebih menawarkan pemberian obat-obatan farmasi, injeksi, atau bedah dengan peralatan serba wah.
Dalam bekam, terjadi penghisapan darah kotor dengan memakai alat cupping. Terapi ini telah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad. Ini yang lain dari gaya pengobatan medis modern.
Munculnya darah kotor dalam tubuh manusia disebabkan paparan berbagai zat yang meracuni darah. Zat tersebut bisa berupa asap kendaraan, asap rokok, makanan, atau minuman tercemar radikal bebas. Efeknya, tubuh merasa sering capek, mudah lelah, masuk angin, dan keluhan lainnya. Kalau racun-racun tersebut tidak dikeluarkan, maka berpotensi munculnya berbagai penyakit di tubuh.
Bekam menjadi alternatif pengobatan. “Bekam dapat mengobati diabetes, gangguan peredaran darah, penyempitan pembuluh jantung, paru-paru, dan penyakit lain,” ujar Wahyudi Widada SpK, MKed, alumnus mahasiswa S2 bidang llmu Kedokteran Dasar (Patobiologi) Program Pascasarjana Universitas Airlangga, seperti dikutip TribunNews.
Darah yang keluar dari alat cupping bekam adalah darah yang rusak. Darah ini berpotensi untuk mengganggu kesehatan manusia. Saat darah terpapar radikal bebas, kemampuannya untuk mengangkut oksigen menjadi berkurang. Suplai oksigen ke berbagai jaringan tubuh akan terganggu. Bekam mampu melakukan proses regenerasi darah merah agar dapat berfungsi normal kembali dalam menyalurkan oksigen.
Berbekam sacara teratur sangat dianjurkan bagi orang yang tidak berpantangan dengan bekam. “Fungsi organ akan kembali ke fungsi yang optimal dan terbebas dari segala macam penyakit. Ini sesuai dengan perintah Nabi bahwa bekam bisa menyembuhkan segala jenis penyakit,” ujar Wahyudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar